Jenis Ikan

01. Ikan Tongkol

Ikan Tongkol 
Ikan Tongkoladalah jenis ikan pelagis yang merupakan salah satu komoditas utama ekspor Indonesia. Akan tetapi akibat pengelolaan yang kurang baik di beberapa perairan Indonesia, terutama disebabkan minimnya informasi waktu musim tangkap, daerah penangkapan ikan, disamping kendala teknologi tangkapnya itu sendiri, tingkat pemanfaat sumber daya ikan menjadi sangat rendah.
 
Taksonomi Tongkol (Euthynnus affinis)
Ikan Tongkol Menurut Saanin (1968), klasifikasi Ikan Tongkol adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Family : Scombridae
Genus : Euthynnus
Species : Euthynnus affinis

Morfologi Tongkol (Euthynnus affinis)
Ikan tongkol terklasifikasi dalam ordo Goboioida, family Scombridae, genus Euthynnus, spesies Euthynnus affinis. Ikan tongkol masih tergolong pada ikan Scombridae, bentuk tubuh seperti betuto, dengan kulit yang licin.

Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung, dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh, sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut, sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. (T. Djuhanda, 1981).
Menurut Soesanto (1979), Ikan Tongkol merupakan salah satu jenis ikan pelagis artinya hidup dilapisan atas dari suatu perairan. Bentuk badanya memanjang yang kedua ujungnya meruncing, mempunyai dua sirip punggung dan 7-8 finlet. Dari bentuk ikan adanya dua sirip punggung dan banyaknya finlet ini menujukan ikan tongkol termasuk jenis ikan perenang cepat.
Ikan tongkol merupakan penghuni hampir seluruh perairan asia. Di indonesia, ikan ini banyak membentuk gerombolan-gerombolan besar terutama di perairan indonesia timur dan samudra Indonesia. Termasuk ikan pelagis perenang cepat sehingga untuk menangkapnya alat yang digunakan harus dioperasikan dengan kecepatan yang memadai (Kriswanto, 1986).


02. Talang-talang

Ikan Talang-talang atau QueenfishQueenfish atau talang-talang
populer sebagai ikan target pemancing yang hidup disekitar lautan daerah tropis. Di Australia dikenal dengan nama Skinny Fish, di beberapa bagian dunia lain disebut dengan nama leatherskin, sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan nama talang talang.


Nama ilmiah: Chorinemus tala
Nama asing: Queenfish
Nama lokal: Ikan talang-talang
Family: Carangidae
Ordo: Perciformes
Class: Pisces

Morfologi
Ikan talang-talang memiliki bentuk badan lonjong, memanjang, pipih, moncong membundar, bentuk mulut terminal, yaitu mulut berada di paling ujung bagian kepala. Bagian lemah sirip punggung dan sirip dubur pendek dengan sisi sirip melengkung. Sirip dada dan sirip perut pendek dapat dimasukkan ke dalam celah. Kepala dan badan berwarna biru kehijauan dengan bagian bawah berwarna putih keperakan sedikit kekuningan. Sisi badan dengan kurang lebih 8 bercak bercak di atas garis rusuk. Sirip dada kehitaman, sirip lainnya keputihan.
Sirip punggung terdiri dari 2 bagian, yang pertama dengan 4-8 jari-jari keras, yang kedua dengan 1 jari-jari keras dan 18-44 jari-jari lemah. Sirip dubur terdiri dari dua bagian, yang pertama dengan 2 duri keras yang terpisah, yang kedua dengan 1 jari-jari keras dan 15-39 jari-jari lemah. Sirip dada terdiri dari 1 jari-jari keras dan 14-24 jari-jari lemah. Letak sirip perut terhadap sirip dada berbentuk toracic, yaitu sirip perut terletak di bawah sirip dada. Rumus sirip adalah D VI-VII+I , 19-21 ; A II+I, 19-19. Sisik bertipe cycloid. Ikan talang-talang memiliki ekor bertipe lunate. Sistem muscularia atau sistem jaringan otot termasuk ke dalam ikan teleostei atau ikan bertulang keras (sejati).

Biologi
Ikan talang-talang bereproduksi seperti ikan pada umumnya yaitu dilakukan secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan saling mendekat satu sama lain, kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air. Cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh ikan.

Ekologi
Hidup di perairan pantai, membentuk gerombolan kecil.

Ukuran
Ikan talang-talang dapat mencapai panjang 120 cm, umumnya 30 cm. Lebarnya antara 5-10 cm.
Ikan talang-talang termasuk ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil. Penangkapan dengan pancing, bubu, jaring insang, payang, purse seine, sero, jermal. Dipasarkan dalam bentuk segar, asin, kering. Harga sedang. Daerah penyebaran meliputi perairan pantai/ seluruh Indonesia, Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai perairan tropis Australia.
Queen fish adalah ikan lautan tropis yang popular sebagai target pemancing, sebab mereka memiliki tenaga, kecepatan dan keberanian untuk melompat berulangkali dalam usahanya untuk melepaskan lure dari mulutnya.
Queenfish secara umum hidup di air laut dan mendiami perairan pantai, sering didapati berenang secara rombongan. Queenfish berukuran kecil biasa ditemukan di muara dan inlet, sedangkan queenfish yang lebih besar biasa ditemukan mendiami daerah lepas pantai, biasanya dekat terumbu karang dan tanjung.
Bagian punggungnya berwarna biru kehijauan, sedangkan bagian panggul dan perut berwarna perak/silver dengan sedikit semburat warna keemasan dan warna silver mengkilat pada bagian perutnya. Beberapa lingkaran berwarna gelap menempel sepanjang badan sampai ke arah bagian ekor pada setiap sisinya.
Kebanyakan Queenfish yang tertangkap oleh pemancing beratnya berkisar antara 0.8 sampai 8.0Kg. Spesies ini bisa berkembang sampai berat sekitar 10 sampai 12Kg.
Queenfish bisa dipancing dengan menggunakan umpan hidup, umpan potongan ikan, berbagai lure dan dengan menggunakan umpan flies (fly fishing). Bila menggunakan lure harus ditekankan pada gerakan lure itu dan kecepatan dalam menarik umpan agar dapat merangsang nafsu queenfish untuk memakan lure. Leader sebaiknya menggunakan serat kawat nikelin (slink) sebab bia tidak gigi tajam mereka akan dengan mudah dapat memutuskan leader yang terbuat dari kenur monofilament.
Tehnik memancing queenfish yang dapat dilakukan adalah dengan cara trolling dengan lure yang agak kecil, minnow, spoon dan popper, Fly-casting.

Ikan ini memiliki ciri khas 5-8 bintik berwarna hitam di badannya dan dewasa secara sexual pada ukuran 63 cm. Saat masih muda warna tubuhnya perak abu-abu dan bintik hitam di badannya sangat jelas terlihat. Tetapi saat semakin dewasa dan besar ikan ini memiliki warna tambahan kekuningan di bagian bawah perut dan bintik hitam di badannya menjadi agak kabur. Meski sering bergerombol dalam kawanan kecil ikan ini juga memiliki karakter berkelana sendirian.
Hidup di perairan tropis (juga ada di perairan Australia) dangkal dengan dasar berupa karang dan pasir di seputar pulau-pulau atau reef dan suka mencari makanannya (yakni ikan-ikan umpan kecil) di sekitar reef-reef dangkal. Di beberapa daerah ikan ini malah bisa masuk sampai ke muara saat sedang berburu mangsa. Ikan yang dimasukkan dalam kategori minor dalam commercial fishing ini merupakan gamefish buruan banyak pemancing karena daya juangnya yang sangat tangguh itu.

03. Ikan Sebelah

Ikan Sebelah atau disebut juga flatfish merupakan ikan demersal dengan distribusi yang luas, meliputi Teluk Persia dan pantai timur Afrika sampai Jepang, pantai utara sampai selatan Australia dan Indo-Pasifik. Ikan berbadan pipih ini mempunyai kemampuan untuk menyamarkan tubuhnya dengan lingkungan sekitarnya sebagai penyamaran, sehingga mangsanya dapat dikelabui dan dapat dengan mudah ditangkap. Biasanya ikan ini memendamkan badannya ke dalam lumpur atau pasir di dasar laut, sementara hanya matanya yang muncul ke permukaan.
Matanya dapat diangkat atau diturunkan dan digerakkan dengan bebas. Tanpa gerak, dengan sangat sabar ia menunggu mangsanya sampai mangsa benar-benar dekat dan lengah, dengan gerakan yang sangat cepat dan mendadak menyergap, jarang sekali mangsa dapat lolos dari sergapannya. Adaptasi morfologi ikan ini sangat berguna pertama untuk melindungi diri dari predator yang lebih besar, dan kedua untuk memudahkan ia memangsa.

Klasifikasi Ilmiah
Ikan Sebelah termasuk ke dalam ordo Pleuronectiform. Ordo ini terdiri dari berbagai variasi spesies. Berdasarkan temuan para peneliti dari Eropa telah terkumpul sebanyak 28 spesies ikan sebelah (flatfish), dan hanya ada 6 spesies yang memiliki nilai komersial tinggi, yaitu Botidae ( Bothus ocellatus ), Cynoglossidae, Citaridae, Pleuronectidae (Pseudorhombus arsius ), Scoftalmidae ( Scophtalmus rhombus ), dan Soleidae. Family Soleidae terdiri dari dua spesies, yaitu  Achiroides leucorhynchos dan Achiroides melanorhynchus yang termasuk ke dalam Genus Achiroides. Jenis lain adalah Psettodes erumei, Engyprosopon sp, dan Psetta maxima.

Ciri-ciri Morfologi
Secara morfologi ikan ini mempunyai bentuk badan pipih, kedua mata berada pada salah satu sisi, sedang sisi yang lain tidak ada mata (karena itulah ikan ini disebut ikan sebelah) dan sedikit pigmen. Panjang ikan ini rata-rata sekitar 30 cm dan dapat mencapai 45 cm. Ikan ini banyak ditemukan di estuari dan air dangkal, di dasar pasir atau lumpur sampai kedalaman 200 m. Ikan Sebelah yang masih muda umumnya ditemukan di air payau. Makanan utama ikan ini adalah hewan-hewan benthic, umumnya yang berkulit keras dan tak bertulang punggung.
Bentuk asimetris yang ada pada Ikan Sebelah merupakan hasil evolusi tengkorak flatfish secara bertahap. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya fosil ikan bermata aneh dari perairan Eropa Kuno. Fosil ini diperkirakan hidup 50 juta tahun lalu, dengan satu mata di atas kepalanya dan satunya berada di sebelahnya. Bentuk asimetris ini memungkinkan mereka untuk berbaring datar di dasar laut sambil menunggu mangsanya. Fosil ikan sebelah juga ditemukan di museum di Inggris, Perancis, Italia dan Austria. Ikan–ikan tersebut tinggal di perairan dangkal yang hangat di Eropa pada Zaman Eocene Epoch ketika dunia masih beriklim sedang, serta ikan paus dan burung-burung modern baru pertama kali berevolusi.
Ikan Sebelah biasanya bertelur di daerah lepas pantai dan ada yang bertelur di muara sungai. Dalam sekali reproduksi betina mampu melepaskan beberapa ratus ribu telur sampai dua juta telur. Telur-telur tersebut akan menjadi larva berukuran 1,5 – 3 mm. Pada saat ia masih larva hingga menjadi ikan sebelah yang dewasa, tubuhnya makin berbentuk pipih, sedangkan salah satu matanya bergerak kearah salah satu sisi tubuhnya. Setelah itu warna bagian tubuh bawah berubah menjadi putih.

Kandungan nutrisi ikan ini cukup tinggi dan rasanya juga enak, daging ikan sebelah memang tidak terlalu tebal tetapi  rasanya sangat gurih. Ikan ini juga dipercaya dapat meningkatkan stamina. Ikan Sebelah biasanya dieksport dalam bentuk fillet dengan tujuan Uni Eropa. Jenis yang diminati dan mempunyai nilai jual yang tinggi  adalah Psetta maxima. Jenis lain yang juga mempunyai pasar eksport adalah Engyprosopon sp yang banyak ditemukan di perairan Semarang dan sekitarnya dengan tujuan eksport ke Jepang.
Engyprosopon sp yang diminati untuk pangsa eksport adalah yang berukuran di atas 20 cm. Untuk mendapatkan ukuran tersebut perlu mata jaring yang lebih besar sehingga yang tertangkap adalah jenis yang besar dan juga diperlukan kecepatan penarikan jaring yang lebih besar ( sekitar 4-5 knot ). Selain dieksport Ikan Sebelah juga dikonsumsi di dalam negeri, umumnya dijual segar atau dalam bentuk masakan (biasanya digoreng atau dimasak bumbu tauco).

Namun perlu diketahui Ikan Sebelah ternyata juga merupakan salah satu media pembawa hama dan penyakit ikan. Berdasarkan Lampiran Surat Keputusan menteri Pertanian nomor: 841/KptsIK.220/7/99 tanggal 22 Juli 1999 tentang jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan Karantina dan Jenis-jenis Media Pembawa Penyakit Ikan Karantina, disebutkan bahwa Ikan Sebelah jenis Psettodes erumei sebagai media pembawa/ inang dari penyakit Epizootic Haemotopotic Necrosis (EHN) yang disebabkan oleh indovirus dengan daerah penyebaran cukup luas yaitu Amerika, Eropa, Australia, Afrika dan Asia.

04. Manyung

Ikan manyung adalah ikan laut yang biasa ditangkap dan diolah sebagai ikan asin yang disebut jambal roti. Ikan ini adalah anggota bangsa ikan berkumis (Siluriformes), famili Ariidae.
Ikan ManyungPemanfaatan manyung cukup luas, khususnya di kawasan Pantai Utara Jawa. Kajian pengolahannya terus dilakukan. Kepala ikan manyung digulai, dimangut, atau diasap, menjadi makanan khas pantai utara Jawa (Pantura). Kantung udara ikan ini juga diperdagangkan dan dikonsumsi. Telur manyung dapat dipepes. Kajian pembuatan surimi dari manyung juga telah dilakukan.

Klasifikasi
Menurut Saanin (1968), ikan Manyung (Arius thalassinus) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Subclass : Teleostei
Ordo : Ostariophysis
Famili : Ariidae
Genus : Arius
Spesies : Arius thalassinus
Arius thalassinus tergolong pada famili Ariidae, mempunyai duri pada sirip dada dan sirip punggung depan. Sirip punggung belakang bentuknya kecil dan tidak berjari sirip yang dinamakan sirip lemak. Sungut ada tiga pasang yaitu dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas serta langit-langit bergigi, dan pemakan udang, moluska serta ikan kecil lainnya (Djuhanda, 1981).

Morfologi
Ikan Manyung hidup di perairan estuari dan laut. Kebanyakan ikan ini hidup di dua habitat, yaitu mula-mula di air tawar lalu beruaya ke perairan estuari untuk memijah. Ruaya ikan Manyung ini sampai ke laut lepas. Ikan Manyung dapat dikelompokan sebagai ikan demersal besar. Bentuk badan memanjang, kepala picak (gepeng), bersungut tiga pasang (dua pasang pada rahang bawah dan satu pasang pada rahang atas). Perisai kepala beralur dan berbintik.

Ciri khusus dari ikan ini adalah adanya adipose fin, yaitu sirip tambahan berupa lemak yang terletak dibelakang sirip dorsal dan tidak berhubungan. Sirip punggung, dada, dan dubur masing-masing berjari keras satu dan mengandung bisa. Sirip lengkap yaitu sirip dorsal, ventral, pektoral, anal, dan caudal. Mulut tidak dapat disembulkan dengan posisi mulut terminal. Linea literalis lengkap berada di permukaan kulit, karena tidak mempunyai sisik dan berada di atas sirip pektoral.
Warna merah sawo atau merah sawo keabuan bagian atas, putih merah maya-maya bagian bawah. Sisip-siripnya (punggung & dubur) ujungnya gelap. Jenis ikan ini dapat berukuran besar. Umumnya tertangkap pada ukuran 250-700 mm dan dapat mencapai panjang 1500 mm. Berat ikan Manyung berkisar antara 190-4500 gram pada panjang 195-580 mm, dan 553-5000 gram pada panjang 280-600 mm.

Penyebaran dan Habitat
Menurut Kailola (1980) dalam Moosa (1987), suku Ariidae hidup di ketiga wilayah tropis dunia, yaitu Atlantik tengah, Laut Merah, dan Samudera Hindia hingga ke Indonesia, Filipina, Taiwan, Papua Nugini dan Australia Utara. Pusat penyebaran utama suku Ariidae ini berada di bagian Utara Amerika, Selatan India, Indonesia, dan Papua Nugini. Penyebaran ikan Manyung di Indonesia meliputi perairan laut barat Sumatera Selatan, Jawa, Selat Malaka, Timur Sumatera, Utara Jawa, Bali-Nusa Tenggara Timur, Selatan dan Barat Kalimantan, Selatan Sulawesi, Utara sulawesi, Maluku dan Irian.
Menurut Suhendra (1991), ikan Manyung di Indonesia ini banyak ditemukan hampir di seluruh perairan pantai Indonesia terutama pada pantai yang ada muara sungainya (estuari), yaitu pada dasar perairan muara sungai menuju laut pada kedalaman 20-100 m.
(Berbagai Sumber)

05. Billfish, Si Primadona Mancing

Billfish, Si Primadona MancingMemancing di laut memang memiliki tantangan dan kenikmatan tersendiri bagi para pemancing, khususnya saat strike billfish (jenis ikan berparuh). Sekarang ini sudah sering diadakan turnamen laut yang salah satu kategori juaranya adalah ‘Juara Billfish’.
Jenis ikan yang di anggap paling kuat dalam olahraga mancing adalah jenis ikan berparuh. Kebanyakan dari jenis ini akan mempertontonkan atraksi yang cukup lengkap. Menyelam, melompat, menari dipermukaan, menggeleng dengan liar, dsb.
Beberapa pemancing pernah berucap: ”Jangan pernah mengaku sebagai pemancing, sebelum menaklukan salah satu dari jenis ikan berparuh ini”. Selain perlawanan yang gigih, jenis ini juga dikenal dengan ukurannya yang besar. Beberapa diantaranya bisa mencapai lebih dari 500 Kg.
Memancing dengan tim yang solid (Kapten, kru kapal dan pemancing) sangat dianjurkan untuk memenangkan pertarungan dengan jenis ini. Bersiap akan sambarannya dan berilah Label (Tag) sebelum melepaskannya, jika anda memenangkan pertarungan tersebut.
Berikut ini nama-nama ikan jenis Billfish, antara lain:
1. Ikan Pedang
  • Nama Lain : Broadbill Swordfish, Broadie, Pez Espada
  • Jenis : Broadbill Swordfish, Broadie, Pez Espada
  • Ukuran : Biasanya mulai dari 50 Kg s/d diatas 500 Kg.
  • Rekor Dunia : 1,182 pounds
  • Karakter : Tidak seliar Marlin Biru, tetapi memiliki kekuatan setara dan bertarung dengan kasar yang mana kadang-kadang dapat juga melakukan lompatan spektakuler.
2. Marlin Hitam
  • Nama Lain : Black Marlin, White Marlin, Silver Marlin
  • Jenis : Makaira Indica
  • Ukuran : Perkiraan berat maximum 1.000 Kg
  • Rekor Dunia : 1,560 pounds
  • Karakter : Sangat kuat dan luar biasa cepat yang mana bukan hanya menguji pemancing dan pirantinya tetapi juga seluruh kru kapal. Berenang cepat dipermukaan, lalu menyelam di kedalaman yang dapat menyebabkan kenur putus karena hambatan air.
3. Marlin Biru
  • Nama Lain : Blue Marlin, Pacific Blue Marlin
  • Jenis : Makaira Mazara (Marlin Biru Pacific), Makaira Nigricans (Marlin Biru Atlantic)
  • Ukuran : Dapat mencapai berat 1.200 Kg lebih (Pacific)
  • Rekor Dunia : 1,402 pounds (Atlantic)
  • Karakter : Lebih kuat dari Marlin Hitam dan untuk menangkap Marlin Biru sangat pasti diperlukan kerja tim. Biasanya bertarung lebih dalam dibandingkan dengan Marlin Hitam atau Marlin Loreng.
4. Marlin Loreng
  • Nama Lain : Striped Marlin, Striper, Stripey
  • Jenis : Tetrapturus Audax
  • Ukuran : Diperkirakan berat maximum mencapai 250 Kg.
  • Rekor Dunia : 494 pounds
  • Karakter : Petarung yang kuat untuk piranti ringan Biasanya akan menari dipermukaan jika terpancing dan melakukan lompatan-lompatan spektakuler. Ketika pertama kali terpancing akan melompat beberapa kali, kemudian menyelam dikedalaman tanpa pernah muncul kembali. Ikan yang fantasis untuk dipancing dengan pancing cambuk (Fly fishing).
5. Marlin Kapak
  • Nama Lain : Hatchet Marlin
  • Jenis : Tetrapturus Sp.
  • Ukuran : Tidak diketahui, kemungkinan berkisar 100 Kg
  • Rekor Dunia : Tidak ada
  • Karakter : Sangat langka. Merupakan varian dari Marlin Putih, kemampuan bertarung sama dengan Marlin Putih.
6. Marlin Putih
  • Nama Lain : White Marlin, Spikefish, Agujo Blanco
  • Jenis : Tetrapturus Albidus
  • Ukuran : Berat maximum diperkirakan lebih dari 100 Kg
  • Rekor Dunia : 181 pounds
  • Karakter : Mungkin jenis ini merupakan jenis ikan berparuh yang paling senang berada di udara, tetapi juga dengan stamina yang baik.
7. Ikan Layaran
  • Nama Lain : Indo-Pacific Sailfish, Spindlebeak, Pez Vela
  • Jenis : Istiophorus Platypterus (Layaran Indo-Pacific), Istiophorus Albicans (Atlantic)
  • Ukuran : Berat maximum diperkirakan 120 Kg. (Layaran Indo-Pacific)
  • Rekor Dunia : 221 pounds (Layaran Indo-Pacific), 141 pounds (Layaran Altantic)
  • Karakter : Berakrobatik dengan spektakuler dan lebih banyak berada di atas air ketika terpancing. Kecepatan yang luar biasa yang umumnya tidak bertarung dikedalaman. Merupakan primadona untuk piranti ringan dan mancing cambuk (Fly fishing).
8. Ikan Todak Berparuh Panjang
  • Nama Lain : Longbill Spearfish, Altantic Spearfish, Long-nose Spearfish
  • Jenis : Tetrapturus Pfleugeri
  • Ukuran : Berat maximum 50 Kg
  • Rekor Dunia : 94 pounds
  • Karakter : Sebagai ikan yang termasuk kecil dalam keluarga ikan berparuh, ikan ini sangat asyik dipancing dengan piranti ringan dalam mengantisipasi larinya yang secepat kilat dan juga akrobat yang dilakukannya.
9. Ikan Todak Mediteranian
  • Nama Lain : Mediterannean Spearfish
  • Jenis : Tetrapturus Belone
  • Ukuran : Berat maximum 50 Kg
  • Rekor Dunia : 90 pounds
  • Karakter : Sebagai ikan yang termasuk kecil dalam keluarga ikan berparuh, ikan ini sangat asyik dipancing dengan piranti ringan dalam mengantisipasi larinya yang secepat kilat dan juga akrobat yang dilakukannya.
10. Ikan Todak Berparuh Pendek
  • Nama Lain : Shortbill Spearfish, Altantic Spearfish
  • Jenis : Tetrapturus Angustirotris
  • Ukuran : Berat maximum 50 Kg
  • Rekor Dunia : None
  • Karakter : Sebagai ikan yang termasuk kecil dalam keluarga ikan berparuh, ikan ini sangat asyik dipancing dengan piranti ringan dalam mengantisipasi larinya yang secepat kilat dan juga akrobat yang dilakukannya.
(Berbagai Sumber)

06. Barracuda

barracudaBarracuda adalah ikan dalam kelas Actinopterygii yang dikenal berwujud menyeramkan dan berukuran tubuh besar, yaitu sampai panjang enam kaki dan lebar satu kaki. Tubuhnya panjang dan ditutupi oleh sisik yang halus. Ikan ini dapat ditemukan di samudra tropis dan subtropis di seluruh dunia. Barracuda adalah anggota genus Sphyraena, satu-satunya genus dalam familia Sphyraenidae. Keberadaan ikan barakuda ini sangat tergantung dari keadaan batu koral yang sehat. Jika batu-batu koral tempat barakuda tinggal sudah rusak maka keberadaannya pun terancam.
Ikan jenis barakuda yang tinggal di perairan Karibia ternyata sudah punah. Menurut para ahli kelautan, ikan buas tersebut mengalami kepunahan karena terlalu banyak diambil atau dipancing oleh para nelayan. Kebiasaan memancing para nelayan ternyata tidak ramah lingkungan. Mereka mengambil ikan-ikan di laut tanpa memperhatikan kelestariannya, sehingga membuat keberadaan ikan barakuda tersebut punah. Selain itu batu-batu koral tempat ikan barakuda tinggal juga banyak yang rusak.
Bagi penyelam, Barracuda cukup berbahaya karena sering menyerang, sebelum menyerang, Barracuda akan berdiri diam dari jarak yang jauh dan tiba-tiba… syut… kuping bisa hilang, atau badan akan terputus. Para penyelam disarankan untuk tidak memakai barang-barang yang berkilat (misalnya: anting) untuk menghindari ketertarikan Barracuda. Baracuda merupakan ikan air asin yang sudah dikenal karena akselerasi berenangnya.
Reputasi seram disandang karena giginya yang tajam dan tidak segan-segan menyerang apapun jika terancam. Jenis baracuda yang paling ditakuti adalah jenis “Great Baracuda” atau “the tiger of the sea” karena ukurannya yg super besar untuk ikan yang mempunyai kecepatan berenang di atas 5-7 knot

Species
Ada 26 spesies barakuda yang diketahui:
  1. Barakuda sirip hiu, Sphyraena acutipinnis Day, 1876.
  2. Barakuda guinea, Sphyraena afra Peters, 1844.
  3. Barakuda pasifik, Sphyraena argentea Girard, 1854.
  4. Barakuda besar, Sphyraena barracuda (Walbaum, 1792).
  5. Sennet utara, Sphyraena borealis DeKay, 1842.
  6. Barakuda bergaris kuning, Sphyraena chrysotaenia Klunzinger, 1884.
  7. Barakuda Meksiko, Sphyraena ensis Jordan & Gilbert, 1882.
  8. Barakuda ekor kuning, Sphyraena flavicauda Rüppell, 1838.
  9. Barakuda mata besar, Sphyraena forsteri Cuvier, 1829.
  10. Barakuda Guachanche, Sphyraena guachancho Cuvier, 1829.
  11. Barakuda Heller, Sphyraena helleri Jenkins, 1901.
  12. Sphyraena iburiensis Doiuchi & Nakabo, 2005.
  13. Barakuda pelikan, Sphyraena idiastes Heller & Snodgrass, 1903.
  14. Barakuda Jepang, Sphyraena japonica Cuvier, 1829.
  15. Barakuda Pickhandle, Sphyraena jello Cuvier, 1829.
  16. Barakuda Lucas, Sphyraena lucasana Gill, 1863.
  17. Barakuda Australia, Sphyraena novaehollandiae Günther, 1860.
  18. Barakuda Obtuse, Sphyraena obtusata Cuvier, 1829.
  19. Sennet selatan, Sphyraena picudilla Poey, 1860.
  20. Barakuda merah, Sphyraena pinguis Günther, 1874.
  21. Barakuda gigi gergaji, Sphyraena putnamae Jordan & Seale, 1905.
  22. Barakuda sirip hitam, Sphyraena qenie Klunzinger, 1870.
  23. Barakuda Eropa, Sphyraena sphyraena (Linnaeus, 1758).
  24. Sphyraena tome Fowler, 1903.
  25. Barakuda mulut kuning, Sphyraena viridensis Cuvier, 1829.
  26. Sphyraena waitii Ogilby, 1908.
(Berbagai sumber)

07. Pari Manta

Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter). Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.
Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia – kurang lebih antara 35o lintang utara hingga 35o lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan ini memiliki banyak nama mulai dari “manta Pasifik”, “manta Atlantik”, “devil fish”, hingga “sea devil”. Di Indonesia sendiri, pari manta memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung, plampangan, serta pari kerbau (mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di kepalanya sehingga ia dianggap mirip dengan kerbau).
Pari manta belakangan dikategorikan sebagai “dekat dengan ancaman” (near threatened) oleh IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, namun di masa depan diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah. Populasi pari manta dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut yang semakin terpolusi, namun rasio kelahiran mereka rendah.

Klasifikasi
Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari berbeda. Famili dari ikan pari ini juga dikenal sebagai “pari elang” (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan berenang bebas sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang “terbang” di dalam laut. Famili Myliobatidae ini dibagi dalam 4 subfamili dan pari manta dimasukkan ke dalam subfamili Mobulinae yang juga diisi oleh ikan pari dari genus Mobula yang memiliki penampilan mirip pari manta namun ukurannya lebih kecil. Nama “manta” sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “selimut”.
Ada 3 spesies yang sebelumnya dianggap merupakan bagian dari genus Manta: Manta birostris (pari manta Atlantik), Manta hamiltoni (pari manta Pasifik), dan Manta raya (pari manta Pangeran Alfred). Ketiga pari manta itu sendiri sangat mirip satu sama lain. Belakangan, setelah dilakukan penelitian terhadap contoh gen mereka, ketiga spesies itu dimasukkan dalam satu spesies yang sama: spesies Manta birostris. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa setidaknya ada 2 spesies manta: yang satu berukuran besar dan suka bermigrasi, sementara yang satunya lagi berukuran lebih kecil dan lebih suka menetap.

Anatomi
Manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan kebanyakan ikan pari dengan sirip dada yang lebar serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih. Manta bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala hingga ke belakang tubuh sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut. Ekor manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari
kebanyakan dan tidak bersengat. Kulit manta juga diselubungi lapisan lendir yang jauh lebih tebal dibandingkan ikan pari kebanyakan. Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan. Manta juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan ikan pari lain dan hiu kerabatnya sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.

Ciri khas manta adalah sepasang “tanduk” di dekat mulutnya. “Tanduk” ini sebenarnya adalah sepasang sirip sefala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut. Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun mungkin gigi ini berguna saat manta melakukan perkawinan. Manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya terdapat tapis insang atau piringan penyaring (filter plate) yang berfungsi untuk memerangkap plankton yang masuk bersama dengan air laut.
Manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris putih. Pola warna pada tubuh manta juga bervariasi di mana pada pari manta yang ditemukan di Pasifik timur bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam, sementara pada jenis pari manta yang ditemukan di Pasifik barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat. Belum diketahui apa fungsi dan penyebab dari pewarnaan bervariasi ini, namun warnanya yang bervariasi memudahkan para ilmuwan untuk membedakan manta dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya. Hal unik lain seputar pewarnaan manta adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta bawah tubuhnya dan pola-pola ini berbeda pada setiap individu manta sehingga dianggap mirip dengan sidik jari pada manusia.


Perilaku
Pari manta adalah hewan yang secara umum memiliki perilaku yang tenang. Ia juga menunjukkan perilaku bersahabat dengan para penyelam sehingga penyelam yang kebetulan berada di dekatnya bisa memegang dan bahkan menungganginya. Ia juga biasa terlihat di dekat permukaan laut dan di sekitar terumbu karang. Pari manta bisa dijumpai dalam jumlah cukup besar di wilayah-wilayah yang kaya akan plankton, namun pari manta diketahui tidak menunjukkan tanda-tanda interaksi sosial satu sama lain maupun membentuk kelompok.


Makanan
Manta dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan cara membuka mulutnya sambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini ia dianggap berburu secara pasif karena ia tidak mengejar mangsanya untuk makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan kecil seperti udang dan anak ikan.

Reproduksi
Di musim kawin, sejumlah besar manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa manta jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Manta jantan yang berhasil mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke dalam lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik.
Pari manta adalah ovovivipar di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya. Seekor manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode “kehamilan” manta sendiri belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan. Bayi manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisi sirip yang masih terlipat. Bayi manta mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai berenang. Seekor bayi manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat 45 kg. Bayi manta bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir. Usia maksimal pari manta sendiri yang diketahui mencapai 20 tahun.


Melompat dari Air
Manta terkenal karena ia bisa melompat keluar dari air dan karena ukuran tubuhnya yang besar, ia selalu menarik perhatian saat sedang melakukan lompatan. Ada beberapa teori mengenai sebab mereka melompat dari air. Mereka mungkin melakukan itu untuk melarikan diri dari pemangsanya atau untuk melepas parasit yang menempel pada tubuhnya. Teori lainnya, manta menggunakan itu untuk berkomunikasi satu sama lain. Manta juga diperkirakan melompat keluar air untuk menunjukkan kekuatannya saat sedang mencari pasangan.

Interaksi dengan Hewan Lain
Ikan-ikan kecil diketahui sering berada di dekat manta. Salah satu spesies ikan laut yang paling sering diketahui suka berada di dekat manta adalah ikan remora (Echeneida sp.). Ikan ini biasa ditemukan menempel pada bagian bawah tubuh manta memakai semacam penghisap pada bagian atas tubuhnya. Remora mendapat keuntungan dengan menempel pada manta karena ia terlindung dari pemangsanya dan ia memperoleh “makanan gratis” berupa parasit yang menempel pada kulit manta.

Pemangsa
Hewan laut yang diketahui sebagai pemangsa utama pari manta adalah ikan-ikan hiu semisal hiu macan (Galeocerdo cuvier). Manta tidak memiliki alat pertahanan semisal gigi tajam atau sengat sehingga ia mengandalkan kemampuan berenangnya untuk melarikan diri dari musuhnya (termasuk mungkin dengan melompat keluar dari air). Manta juga diketahui bisa memakai sirip dadanya untuk memukul penyerangnya.
(Wikipedia)

08. Giant Travelly (GT)

ikan-giant-trevallyNama Lain : Masidung, Kuwe Gerong, White Ulua (Hawaii)
Jenis : Caranx Iqnobilis
Ukuran : 10-95 Kg
Rekor Dunia : 130 Pounds
Karakter : Sangat hebat dipancing dengan piranti ringan sampai menengah, bahkan pada piranti besar sekalipun untuk ikan yang lebih besar. Bisa mencapai satu jam atau lebih pertarungan dengan piranti kelas menengah untuk ukuran rata-rata ikan. Piranti menengah dan besar sangat dianjurkan untuk pemancing pemula.

Giant Travelly (GT) atau juga disebut dengan kuwe gerong salah satu ikan petarung yang bandel, Species ini gemar bersembunyi ke balik karang untuk memutuskan tali pancing. Seperti predator lainnya, Giant Travelly sangat powerfull , ikan ini memiliki stamina luar biasa untuk bertarung dalam jangka waktu yang lama, dan mampu berenang sangat cepat untuk waktu yang lama, dan mampu berenang sangat cepat untuk melepaskan diri dari pancing.

Berburu Giant Travelly yang penuh dengan petualangan seru merupakan salah satu kegiatan mancing yang belakangan ini sangat populer. Sekali seorang merasakan adrenalin teraduk-aduk dan jantungnya berdegup kencang melihat dahsyatnya serbuan GT memburu umpan popper di permukaan, nicaya ia akan selalu ketagihan untuk bertarung satu lawan satu, tanpa peduli energinya selalu terkuras pada setiap pertarungan dengan ikan mengagumkan ini.

Caranx ignobilis (Forskal 1775) atau Giant Trevally alias kuwe gerong atau bobara merupakan species ikan penghuni laut dangkal yang bisa ditemukan sepanjang tahun. Itu sebabnya, anda tidak harus ke tengah laut untuk mencari GT, tapi cukup di sekitar perairan dangkal di wilayah-wilayah yang terlindung dari kegiatan manusia, di mana terdapat banyak karang dan arusnya cukup deras. Di laut dangkal sedalam lima meter atau di kedalaman sampai 100 meter kita memang bisa menemukan ikan monster yang bobotnya bisa mencapai 80 kg ini.
Terdapat banyak lokasi mancing di Indonesia yang populer di kalangan pemburu GT kelas dunia, di antaranya :
  • Nusa Penida-Bali
  • Lombok
  • Kepulauan Komodo
  • Alor dan Rote di NTT
  • Gugusan Atol Takabakang-Sulawesi Selatan
Pemancing modern memakai teknik casting dengan umpan popper berbahan kayu, alumunium, dan polybalsa untuk berburu GT. Teknik mancing dengan umpan popper yang dikenal juga sebagai teknik popping ini berasal dari Austalia, namun justru berkembang sangat pesat di Jepang. Di Indonesia, teknik popping mulai dikembangkan oleh Adhek Amerta dari Bali sejak 10 tahun lalu. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah peminatnya bertambah dengan cepat sehingga kini popper pun sudah mudah ditemukan di toko-toko pancing di tanah air.
(berbagai sumber)

09. Tenggiri

ikan-tenggiriNama Lain : Narrow Barred Mackerel, Spaniards, Tanguigue
Jenis : Scomberomorus Commersoni
Ukuran : 5-15 Kg, bisa melebihi 60 Kg

Ikan tenggiri adalah ikan dari suku Scombridae yang ditemukan di lautan tropis dan subtropis. Karena kecepatan dan kualitas dagingnya yang tinggi membuat ikan ini dijadikan hadiah permainan memancing. Di Hawaii, ikan ini dikenal sebagai ono, sedangkan di Karibia dan Amerika Tengah ikan ini dipanggil peto. Dihargai sebagai salah satu yang terbaik dalam olah raga mancing. Menyambar umpan dengan ganas dan mempertontonkan kegigihan yang dipadukan dengan kecekatan dan kecepatan yang mengagumkan.
Ikan tenggiri merupakan salah satu jenis ikan yang banyak terdapat di Propinsi Riau dari hasil utama bagi para nelayan. Secara fisik ikan tenggiri mempunyai dua jenis daging yaitu daging merah (gelap) dan daging putih (terang), sedangkan secara kimia daging merah banyak mengandung lemak, glikogen dan vitamin dan untuk daging putih banyak terdapat protein.

Ikan tenggiri tergolong kedalam famili Scombridae yang mempunyai bentuk memanjang, daging kulit yang licin, tidak bersisik kecuali sisik-sisk pada gurat sisi yang kecil-kecil, sirip pungung ada dua, letaknya berdekatan sekali dengan yang didepan disokong oleh jari-jari keras yang lemah sebanyak 16-17 buah, yang belakang disokong oleh 3-4 jari-jari keras dan 13-14 jari-jari lunak. Sirip dubur sama besar nya dengan sirip punggung yang belakang, dan disebelah belakangnya terdapat sirip-sirip tambahan sebanyak 9-10 buah, sama seperti pada sirip punggung. Sirip ekor cagak dua berlekuk dalam dengan kedua ujung sirip-siripnya yang panjang.

Tubuhnya tertutupi oleh sisik kecil dan tipis, punggungnya berwarna hijau-kebiruan, sisik berwarna perak, dengan pola garis-garis berwarna biru gelap, warnanya akan semakin pudar ketika mati. Ikan ini bermulut besar, dan taring di bagian bawah dan atas mulutnya terlihat lebih tajam daripada taring ikan mackerel Spanyol. Tengiri adalah ikan yang menghuni perairan tropika dan subtropika Indo-Pasifik.

Ikan ini termasuk ikan perenang tercepat dan juga termasuk ikan buas, predator dan karnivora. Penyebarannya terdapat di laut Merah, dekat pantai Timur Afrika, Laut-laut India, Malaysia, Indonesia dan sekitarnya. Ikan ini banyak disukai orang-orang . Dipasar selain dijual segar banyak juga yang diasinkan dan dipindang bahkan ada yang dibuat empek-empek, otak-otak dan kerupuk karena dagingnya yang begitu halus dan gurih. Berbagai cara memasaknya pun sudah banyak. Dan juga sangat cocok sekali jika ikan ini diolah menjadi steak, pasalnya ikan ini tidak memiliki banyak duri.
(berbagai sumber)

10. Tuna

ikan-tunaTuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang handal (pernah diukur mencapai 77 km/jam). Tidak seperti kebanyakan ikan yang memiliki daging berwarna putih, daging ikan ini berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih banyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (bluefin tuna), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam.

Ikan tuna adalah ikan yang merupakan jenis predator bagi ikan–ikan kecil serta cumi–cumi, meski demikian ikan tuna juga memiliki musuh utama yakni ikan hiu. Boleh dibilang ikan ini meskipun disebut sebagai ikan predator, namun ia juga dijadikan mangsa oleh ikan lain. Selain juga adalah penangkapan oleh manusia sebagai komoditi pangan. Tercatat hampir semua negara yang memiliki pelabuhan perikanan akan menangkap ikan tuna ini sebagai komoditi terbaik.

Penangkapan ikan tuna dengan pancing membutuhkan sedikit keahlian mengingat caranya berenang yang begitu gesit. Cara memancing ikan tuna dapat menggunakan umpan berupa ikan mati ataupun ikan hidup. Umpan ikan hidup yang sering dipakai adalah ikan saury dan berbagai jenis ikan dalam genus sardinella. Jenis ikan yang dipilih adalah yang memiliki warna yang mengkilap dan dipakai dalam pemancingan cara longline fishing.

Cara paling ekstrim dalam pemancingan ikan tuna adalah dengan menggunakan kapal yang cukup cepat sehingga mampu mengejar gerombolan tuna yang sedang berenang. Setelah cukup dekat dengan gerombolan ikan kapal diarahkan untuk berada dibawah angin, yaitu jika pancing dilempar maka umpan akan menjauhi kapal dan bukan mendekat. Teknik penempatan kapal yang menjauhi arah angin ini hanya bisa dilakukan oleh yang berpengalaman. Setelah itu umpan mulai ditebar ke gerombolan ikan agar ikan tuna tertarik untuk memakannya.

Karena ikan ini termasuk ikan yang cukup rakus, umpan yang ditabur akan cepat diserbu oleh mereka. Kesempatan inilah yang digunakan oleh pemancing untuk memancing ikan secara cepat namun dengan teknik pole and line usaha ini akan mudah dilakukan pemancing senior. Mereka menggunakan kail yang tidak memakai “barb” atau ujung yang tajam di dalam mata pancing. Sehingga pelepasan mata pancing dari mulut ikan dapat dilakukan dengan cepat. Semakin cepat proses memancing dan melepaskan mata kail ini maka semaking banyak ikan yang mungkin dapat ditangkap, karena ikan ini makan dengan cepat dan dapat menghilang dengan cepat juga. (Berbagai sumber)

11. Cakalang

Ikan-CakalangCakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan berukuran sedang dari familia Scombridae (tuna). Satu-satunya spesies dari genus Katsuwonus. Ikan berukuran terbesar, panjang tubuhnya bisa mencapai 1 m dengan berat lebih dari 18 kg. Cakalang yang banyak tertangkap berukuran panjang sekitar 50 cm. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai skipjack tuna. Cakalang termasuk jenis ikan tuna dalam famili Scombridae, species Katsuwonus pelamis. Collete menjelaskan ciri-ciri morfologi cakalang yaitu tubuh berbentuk fusiform, memanjang dan agak bulat, tapis insang  berjumlah 53-63 pada helai pertama.
Mempunyai dua sirip punggung yang terpisah. Pada sirip punggung yang pertama terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari lemah pada sirip punggung kedua diikuti oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip anal diikuti dengan 7-8 finlet. Badan tidak bersisik kecuali pada barut badan (corselets) dan lateral line terdapat titik-titik kecil. Bagian punggung berwarna biru kehitaman (gelap) disisi bawah dan perut keperakan, dengan 4-6 buah garis-garis berwarna hitam yang memanjang pada bagian samping badan. Badan tidak memiliki sisik kecuali pada bagian barut badan (corselet) dan garis lateral.

Cakalang dikenal sebagai perenang cepat di laut zona pelagik. Ikan ini umum dijumpai di laut tropis dan subtropis di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik. Cakalang tidak ditemukan di utara Laut Tengah. Hidup bergerombol dalam kawanan berjumlah besar (hingga 50 ribu ekor ikan). Makanan mereka berupa ikan, crustacea, cephalopoda, dan moluska. Cakalang merupakan mangsa penting bagi ikan-ikan besar di zona pelagik, termasuk hiu. Cakalang termasuk ikan perenang cepat dan mempunyai sifat makan yang rakus. Ikan jenis ini sering bergerombol yang hampir bersamaan melakukan ruaya disekitar pulau maupun jarak jauh dan senang melawan arus, ikan ini biasa bergerombol diperairan pelagis hingga kedalaman 200 m. Ikan ini mencari makan berdasarkan penglihatan dan rakus terhadap mangsanya.

Ikan cakalang adalah ikan bernilai komersial tinggi, dan dijual dalam bentuk segar, beku, atau diproses sebagai ikan kaleng, ikan kering, atau ikan asap. Dalam bahasa Jepang, cakalang disebut katsuo. Ikan cakalang diproses untuk membuat katsuobushi yang merupakan bahan utama dashi (kaldu ikan) untuk masakan Jepang. Ikan cakalang, di Manado, diawetkan dengan cara pengasapan, disebut cakalang fufu (cakalang asap). Katsuobushi adalah makanan awetan berbahan baku ikan cakalang (katsuo). Katsuobushi diserut menjadi seperti serutan kayu untuk diambil kaldunya yang merupakan bahan dasar masakan Jepang, ditaburkan di atas makanan sebagai penyedap rasa, atau dimakan begitu saja sebagai teman makan nasi.

Ikan cakalang adalah ikan yang sudah dikonsumsi orang Jepang sejak zaman kuno. Dari beberapa situs penggalian seperti di Hachinohe  (Prefektur Aomori) berhasil ditemukan sisa-sisa ikan cakalang bekas dimakan orang zaman Jomon. Walaupun ada kemungkinan teknik pengeringan ikan cakalang sudah dikuasai orang Jepang sejak abad ke-5, hasil akhirnya mungkin sangat berbeda dengan katsuobushi yang dikenal sekarang. Berdasarkan catatan zaman kuno juga diketahui teknik pengolahan ikan cakalang yang sesudah jadi lebih mirip ikan kering.
(berbagai sumber)

12. Ikan Layur

ikan-layurLayur (Trichiurus lepturus) merupakan ikan laut yang mudah dikenal dari bentuknya yang panjang dan ramping. Ikan ini tersebar di banyak perairan dunia. Jenis yang ditemukan di Pasifik dan Atlantik merupakan populasi yang berbeda. Ukuran tubuhnya dapat mencapai panjang 2m, dengan berat maksimum tercatat 5 kg dan usia dapat mencapai 15 tahun. Kegemarannya pada siang hari berkeliaran di perairan dangkal dekat pantai yang kaya plankton  krustasea. Pada waktu malam ikan ini mendekat ke dasar perairan. Salah satu perilaku ikan layur adalah ‘voracious’ atau sangat ‘rakus’, sehingga dalam suatu komunitas tertentu ikan layur dapat merupakan ‘top predator’ yang memperebutkan makanannya berupa ikan-ikan berukuran kecil dengan ikan-ikan predator lainnya.

Layur mudah dijumpai di tempat penjualan ikan di Indonesia. Ia juga menjadi ikan umpan. Orang Jepang menyebutnya tachiuo dan memakannya mentah (sebagai sashimi) atau dibakar. Orang Korea menyebutnya galchi dan mengolahnya dengan digoreng atau dibakar. Ikan ini disukai karena dagingnya yang kenyal, tidak terlalu amis, tidak berminyak, serta mudah dilepas tulangnya.  Ikan ini sebagai salah satu lauk pauk yang digemari oleh masyarakat Korea sering dihidangkan dengan digoreng atau dimasak dengan bubuk cabe merah dan sedikit kuah. Terutama ikan Galchi yang baru ditangkap di laut dimasak dengan lobak yang baru dipanen, rasanya sangat enak, membuat kita bisa menghabiskan satu mangkuk nasi.

Ikan layur adalah salah satu jenis ikan demersal ekonomis penting yang banyak tersebar dan tertangkap di perairan Indonesia. Dewasa ini paling tidak terdapat tiga jenis ikan layur, yaitu Eupluerogrammus muticus, Trichiurus lepturus dan Lepturacanthus savala. Perairan dengan dasar yang relatif rata dan berlumpur dengan salinitas yang relatif rendah biasanya merupakan habitat ikan layur. Dari beberapa pengamatan tentang sebaran ikan layur di pantai selatan Jawa diperoleh informasi bahwa ikan layur di Teluk Pelabuhan Ratu-Binuangeun dan Cilacap umpamanya, tertangkap pada perairan pantai di sekitar muara-muara sungai yang relatif dangkal.
(berbagai sumber)

13. Kakap Merah

Mancing KakapIkan kakap merah nama ilmiahnya adalah Lutjanus campechanus sedangkan dalam bahsa inggris dikenal dengana nama Red Snapper. Ikan kakap merah ini termasuk salah satu jenis ikan yang juga menjadi target utama sebagian pemancing. Biasanya ikan ini menghuni perairan antara 10-60 meter kedalaman laut dan dapat ditemui di seluruh perairan Indonesia. Tempat yang menjadi Favorit untuk persembunyiannya adalah batu karang, bangkai kapal yang tenggelam dan rumpon. Bahkan ditempat itupula ikan kakap ini berkembang biak dan mencari makan sehari-hari. Jika lokasi tersebut tidak disambangi oleh mania mancing ikan kakap akan terus beranak pinak hingga jumlahnya sangat banyak. Akan tetapi dengan kecanggihan teknologi, para pemancing dapat dengan mudah mendeteksi keberadaan ikan kakap itu.
Adapun cirri-ciri ikan kakap merah ini adalah ; Badan memanjang melebar, gepeng kepala cembung, bagian bawah penutup insang bergerigi. Gigi-gigi pada rahang tersusun dalam ban-ban, ada gigi taring pada bagian terluar rahang atas, sirip punggung berjari-jari keras 11 dan lemah 14, sirip dubur berjari-jari keras 3 lemah 8-9, termasuk ikan buas, makannya ikan kecil dan invertebrata dasar laut. Dapat tumbuh mencapai panjang 45-50 Cm. Warna bagian atas kemerahan/merah ke-kuningan, di bagian bawah merah ke-putihan. Garis-garis kuning kecil diselingi warna merah pada bagian punggung di atas garis rusuk. Ikan ini menghuni perairan tropis maupun subtropis, walau tiga dari genus Lutjanus diketahui ada yang hidup di air tawar. Bahkan juvenil beberapa spesies dari genus ini lainnya seringkali dijumpai pada hutan-hutan bakau yang ada perairan payau. Tidak jarang pula juvenil-juvenil dari spesies yang bersangkutan ditemukan pada batang-batang sungai yang bermuara pada hutan bakau tersebut.

Biasanya jika di sekitar dasar perairan berupa lumpur (tampak campuran warna merah, kuning , hijau dan biru) terdapat struktur karang (warna dominan merah), biasanya merupakan lokasi mancing potensial. Jika anda menemukan ciri-ciri lokasi terdapat struktur karang, di sekitar lumpur yang bentuknya menyerupai kerucut terbalik, atau oleh mania mancing disebut dengan nama tandes buntut, maka biasanya yang menghuni adalah ikan kakap merah berukuran besar dengan bobot 5 kg-8 kg, namun jumlahnya kurang dari 10 ekor. Paling mudah menemukan lokasi kakap adalah di rumpon atau kapal tenggelam. Jika rumpon terawat bagus, bisa terisi oleh ratusan kakap merah ukuran 2-4 kg.

Ikan kakap merah akan mencapai kedewasaan pada umur antara 2-5 tahun dan pada saat itu ikan kakap merah sudah siap untuk bereproduksi guna menjaga kelestarian populasi mereka. Ikan kakap dewasa mampu bertahan hidup sampai umur 50 tahun. Warna merah cerah yang tampak pada badan ikan kakap ini berasal dari pigmen karotenoid terutama astaxanthin yang berasal dari udang yang merupakan makanan alami ikan kakap merah.

Peralatan mancing yang digunakan untuk memancing kakap merah ini adalah peralatan mancing standar kelas ringan. Dengan Joran kelas 4 kg sampai 8 kg, Kenur 8 – 20 lbs, Ril spinning (4000), Mata kail 1-7 tergantung merk, Leader Fluorocarbon , sudah bisa digunakan untuk berburu kakap merah. Teknik mancing yang bisa digunakan yaitu mancing dasar/jebluk atau teknik lain yang bisa digunakan adalah koncer yaitu mancing dengan menggunakan umpan hidup. Karakteristik ikan kakap merah yang sangat kuat akan menambah sensasi strike saat menaklukannya. Umpan yang digunakan bisa berupa udang, cumi, gurisi, ikan kembung, tembang dan selar.

Berikut ini klasifikasi ikan kakap merah :
Kingdom
Phylum
Class
Ordo
Familiy
Genus
Species
Animalia
: Chordata
: Actinopterygii
: Perciformes
: Lutjanidae
: Lutjanus
: L. campechanus
(berbagai sumber)

14. Marlin

ikan marlinTrolling merupakan cara memancing yang paling disenangi oleh pemancing di laut mengingat ikan yang ditangkap biasanya merupakan ikan-ikan yang besar contohnya adalah ikan marlin, ikan marlin memiliki ciri-ciri yaitu mulut yang runcing dan tajam seperti pedang. Ikan marlin yang terkenal untuk dipancing adalah ikan marlin biru. Ikan ini dapat mencapai ukuran lebih dari 400 lbs sehingga sangat menantang para pemancing untuk menangkapnya.

Pemancing itu mendambakan sekali bisa dapat marlin.  Marlin itu hebat fightnya, jenis ikan ini juga cantik sekali. Kalau terpancing, dia melompat ke atas permukaan 10 sampai 20 meter. Saat  marlin terpancing, dia naik kepermukaan sehingga ada waktu untuk tarik ulur. Di sinilah pemancing fight bagaimana memenangkan pertarungan. Kapten kapal harus cekatan juga, membantu agar tali tidak putus. Caranya bisa memundurkan kapal agar posisi tali kendur dan ada kesempatan menggulung.

Memancing  ikan Marlin dapat menggunakan umpan buatan maupun umpan alami berupa ikan tuna kecil atau mackarel. Umpan ini dipasang dengan mata pancing yang berukuran yang cukup besar sesuai dengan besarnya umpan anda. Untuk sistem trolling sebaiknya anda menggunakan kapal dengan kecepatan kira-kira 8-9 knot untuk menarik perhatian ikan ini. Dengan kecepatan ini, umpan yang berjajar akan tampak seperti kawanan ikan kecil yang sedang berenang di permukaan air. Umpan  buatan yang baik adalah yang memiliki warna cukup terang atau menggunakan umpan yang berwarna perak dan terang seperti jenis-jenis ikan yang menjadi makanan alami ikan ini seperti ikan Tuna, ikan mackarel dan jenis ikan lainnya. (Berbagai sumber)

15. Kerapu

Ikan kerapu atau biasa dikenal dengan sebutan “Grouper” berada dalam kelas Actinopterygii. Ikan kerapu terdiri dalam dari beberapa jenis spesies, dan semuanya jenis spesies itu masuk ke dalam golongan family Serranidae. Perbedaan dari setiap spesies terlihat dari warna dan beberapa corak tubuh yang unik dari tiap-tiap spesies. Sebagian dari spesies ikan kerapu ini merupakan komoditas perikanan yang cukup laris dipasaran. Kerapu merupakan jenis ikan demersal yang suka hidup di perairan karang, di antara celah-celah karang atau di dalam gua di dasar perairan. Ikan karnivora yang tergolong kurang aktif ini relatif mudah dibudidayakan, karena mempunyai daya adaptasi yang tinggi.
Dalam siklus hidupnya, pada umumnya ikan kerapu muda hidup di perairan karang pantai dengan kedalaman 0.5-3 meter, selanjutnya setelah beranjak dewasa berupaya ke perairan yang lebih dalam lagi yaitu antara 7-40 meter. Di Indonesia, ikan kerapu banyak ditemukan di perairan Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Pulau Buru, dan Ambon. Salah satu indikator adanya kerapu adalah perairan karang. Indonesia memiliki perairan karang yang cukup luas sehingga potensi sumberdaya kerapunya sangat besar. Beberapa jenis spesies ikan kerapu diantaranya ;

1.Kerapu Macan dalam bahasa Inggris ikan ini dikenal dengan nama Brown-Marbled Grouper, habitat alaminya adalah lautan terbuka, lautan dangkal, subtidal aquatic beds, karang dan laguna pantai. Ikan kerapu Macan bersifat nokturnal dimana pada siang hari lebih banyak bersembunyi di celah-celah karang dan beraktifitas pada malam hari untuk mencari makan.

2. Kerapu Bebek dalam bahasa Inggris, dikenal dengan sebutan Humpback Grouper atau Panther Grouper dan khusus di Australia lebih dikenal dengan sebutan Barramundi Cod. Kerapu Bebek ini merupakan komoditas perikanan yang sangat laris dipasaran.

3. Kerapu Sunuk atau Coral Trout, istilah kerapu sunuk sebenarnya mencakup beberap jenis ikan diantaranya; Plectropomus Laevis (bernoda biru), Plectropomus Leopardus (kerapu sunuk biasa), Plectropomus Maculatus (dengan pipi bergaris). Jenis kerapu sunuk merupakan sasaran utama pemancing di daerah karang sepanjang pantai Queensland.

4. Kerapu Kayu dalam bahasa Inggrisnya bernama Greasy Grouper atau Arabian Grouper sedangkan dalam bahasa Arab dinamakan Hamur. Panjang ikan ini bisa mencapai 75 cm, kepala dan badannya berwarna abu-abu atau coklay kehijau-hijuan muda dengan noda bundar yang warnanya bisa dari merah jingga sampai coklat tua. Sejumlah noda hitam dapat terlihat pada badannya dibawah belakang sirip punggungnya. Lima garis yang lebih hitam bisa juga terdapat pada badannya. Kakap kayu hidup dikawasan air jernih yang berkarang pada ke dalaman laut yang cukup tinggi.

Ikan kerapu memiliki bentuk tubuh yang gelap dengan totol diseluruh tubuh, ikan ini menggunakan totol tubuhnya sebagai kamuflase atau tipuan pada saat ia berburu makanannya. Ikan kerapu merupakan ikan karang dan jarang sekali berenang jauh, makanan ikan ini adalah ikan yang lebih kecil, gurita, kepiting dan lobster. Cara makan ikan ini cukup unik yakni dengan menunggu mangsanya mendekat dengan penyamaran kamuflase yang tepat. Dan setelah mangsanya mendekat ia akan menyedot mangsa tersebut dengan kekuatan mulut dan rahang yang besar, ikan kerapu memakan utuh ikan yang menjadi makanannya dan tidak mencabiknya. Dalam berburu ikan jarang sekali ikan ini berenang dengan cepat untuk menangkap mangsanya, ia hanya menunggu mangsanya mendekat untuk memakannya.
Untuk memancing ikan kerapu biasanya para pemancing menggunakan cara memancing dalam. Memancing dalam maksudnya memancing dengan menggunakan perahu serta dalam memancing menggunakan tali senar yang panjang untuk memasang umpan di dasar karang. Jika anda menggunakan perahu untuk memancing ikan ini, panjang senarnya harus cukup menjangkau kedalaman air sampai di dasar lautan, karena di lokasi ini tempat tinggalnya ikan kerapu.
Umpan yang bisa anda gunakan untuk memancing kerapu adalah makanan alaminya di perairan laut, biasanya para pemancing menggunakan umpan daging gurita atau cumi-cumi yang dipotong kecil-kecil. Umpan lain adalah udang segar, sebenarnya ikan kerapu termasuk ikan yang rakus dalam mencari makanan, sehingga jenis umpan apa saja ikan ini mau. Namun yang terbaik dalam memancing ikan kerapu adalah cumi-cumi.  Umpan tersebut dipasang pada mata pancing berukuran besar dengan jumlah kail 3-4 buah dalam 1 rangkaian senar.
Memancing ikan kerapu bisa dilakukan di pinggiran pantai, maupun di perairan yang cukup dalam dengan menggunakan perahu. Untuk mencari lokasi memancing ikan kerapu anda harus mencari daerah yang memiliki terumbu karang yang cukup banyak, karena terumbu karang merupakan habitat alami ikan ini. Untuk anda yang tidak mengerti lokasi memancing ikan ini sebaiknya bertanya dulu pada nelayan setempat, atau orang yang mengetahui keberadaan terumbu karang.
Di beberapa daerah di Indonesia para nelayan menandai lokasi terumbu karang dengan membuat rumpon disana. Di lokasi rumpon ini ditambatkan tali yang bisa digunakan oleh perahu pemancing untuk ditambatkan. Memang untuk bisa memancing ikan kerapu dibutuhkan survey tempat dahulu, karena jika lokasi tanah di dasar lautan berpasir, ikan ini jarang ada. (Berbagai sumber)

1 komentar:

  1. Hello,

    The image of a Ray manta displayed in this page is mine and you have not permision to use it on your web.

    Please errase it as soon as posible.

    Thank you.

    Esteban Toré.

    BalasHapus