Malam ketika menuju muara |
Ketika itu hari sabtu, berangkat dari Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB menggunakan sebuah mobil minibus berisikan 8 orang yang ingin mencoba mancing di Anyer
Perjalanan dari Jakarta memakan waktu kurang lebih sekitar 4 sampai 5 jam, ya cukup lumayan melelahkan
Sekitar pukul 18.00 WIB rombongan kami tiba di Anyer kami berhenti disebuah mesjid yang cukup lumayan besar, setelah melaksanakan ibadah kami mencoba mencari pemandu mancing dikawasan Anyer, satu persatu warga kami mintakan keterangannya tentang dimana kami bisa mendaoatkan kapal untuk disewa
Pada akhirnya kami diberitahukan oleh salah seorang warga bahwa ada seorang nelayan yang bisa mengantarkan kita ke spot pemancingan, pak Mindadi itulah nama nelayan yang direkomendasikan warga kepada kami, setelah kami berkenalan maka kami pun segera menegoisasikan masalah harga sewa kapal, ternyata keluarga pak Mindadi beguitu ramah kepada kami, dengan kesederhanaannya mereka menyambut kami
Baca selengkapnya
Baca selengkapnya
Kami menanyakan apakah kita bisa berangkat malam ini, minimal kita mencoba casting disekitar muara dan pak Mindadipun menyanggupi permintaan kami. Setelah makan malam yang disediakan oleh keluarga pak Mindadi kami pun segera bersiap untuk mencoba casting di sekitar muara, teman teman sibuk mempersiapkan keperluan untuk memancing dan ada pula yang sibuk mempersiapan perbekalan makanan.
Tepat pukul 23.00 WIB perahu kami mulai dinyalakan dengan suara mesin dissel yang mengeluarkan asap tebal dan suara gemuruh yang sangat bising siap untuk bertempur menaklukan muara di sekitar anyer
Stamina masih bagus |
Dan ternyata sekitar 15 menit perahu meninggalkan dermaga tiba tiba saya merasakan tubuh ini begitu dingin dan mengeluarkan banyak keringat, ternyata saya mabuk laut untung pada saat itu bukan saya saja yang merasakan mabuk laut, memang pada saat itu gelombang sedang tinggi tingginya makanya kami hanya ingin mencoba casting di sekitar muara.
Maka kami memutuskan untuk kembali merapat kedarat karena tidak mungkin melanjutkan mancing dengan kondisi mabuk laut, dengan kesepakatan bersama kami memutuskan malam ini untuk beristirahat dan akan start ke tengah laut pada ke esokan paginya.
Sekitar pukul 04.30 WIB kami sudah bersiap untuk kembali melaut, keadaan tubuh sudah lebih baik dari kondisi semalam, maka kami pun berangkat perjalanan menuju spot pemancingan memakan waktu sekitar 3 jam perjalanan dari daratan cukup lumayan jauh
Pukul 08.25 WIB kami mulai melemparkan pancing, pak Mindadi dan anaknya juga melakukannya tapi bedanya pak mindadi tidak menggunakan joran hanya benang dan mata kail yang berjumlah sekitar seratus mata kail dengan umpan bulu ayam. Inilah yang dinamakan mancing rawe menebar pancing sebanyak banyaknya dan target ikan adalah ikan ikan selar, sekali narik ikan yang didapat bisa mencapai puluhan ekor bukan main aku dibuat terheran heran. Tak mau kalah bersaing umpan akupun mulai dimakan ikan wah.... begitu asyik kesan pertama mancing sudah mulai dimakan ikan dan ternyata ikan yang nyangkut dimata kailku adalah anak ikan kakap yang lumayan besarnya, kami pun mulai bersorak sorai saling mengejek satu sama lainnya kail siapa yang tidak disentuh ikan itulah yangh kami ledekan.
Sedang asyik asyiknya kita memancing tiba tiba pak Mindadi mengaja kita segera kedaratan, kami heran ada apa tiba tiba kita harus segera kedaratan ?
Ternyata akan ada gelombang besar yang akan datang, kami pun segera bergegas menggulung dan merapihkan alat pancing, pak Mindadi dan anaknya mulai sibuk menarik jangka, dengan cepat menyalakan mesin dan kapal mulai bergerak. Pak Mindadi bergumam, semoga gelombang jangan datang dulu sebelum kita sampai didaratan. doa tinggalah doa dan harapan tinggalah harapan sekitar satu jam kemudian gelombang besarpun datang, kami semua cemas dan khawatir karena kami melihat ketinggian gelombang sejitar dua sampai tiga meter, gelombang sambung menyambung menghantam kapal kayu kamu, pak Mindadi mencoba untuk tidak melawan gelombang dengan resiko perjalanan akan bertambah jauh dan memakan waktu yang lebih lama.
Lumayan juga hasilnya |
Satu jam lebih kapal kami di ombang ambing oleh gelombang besar, kami hanya bisa berdoa dan pasrah semua pemancing mabuk laut karena hantaman gelombang yang bertubi tubi, semua tergeletak dan tak ada lagi yang peduli dengan pancingan dan hasil dari memancing tadi, semua muntah seluruh isi yang ada diperut keluar semua, inilah pengalaman pertamaku mancing ke tengah laut dan dihantam oleh gelombang besar tapi tidak menyurutkan niatku untuk melakukan mancing di tempat tempat lainnya.
Mancing dilaut itu memang benar benar unik, banyak hal hal yang tidak terduga yang akan kita alami dan satu yang selalu aku ambil hikmahnya dari mancing dilaut yaitu "Pada saat kita berada ditengah tengah lautan yang luas, dimana seluas mata memandang yang terlihat hanyalah air, dari sanalah aku tahu bahwa kita tidak ada apa apanya dari ciptaan Allah SWT yang dapat menciptakan begitu luasnya laut ini"
Salam Mabok Laut........
Salam satu hobby pak.. #mancing
BalasHapusSalam satu hobby oom... Saya pun mabok laut pernah terombang ambing 2 hari di tengah laut tapi ya gak kapok kapok .. blm pernah narik ikan ditengah ... Malam ini rencana meluncur ke Anyer ... Bismillah
BalasHapus